7 Langkah Menghadapi Ambivert dan Menjalin Hubungan dengan Mereka
Menghadapi seorang ambivert atau menjalin hubungan dengan ambivert pada dasarnya bukan hal yang sulit. Sama seperti jenis kepribadian lainnya, tipe kepribadian ini juga mempunyai keunikan tersendiri.
Ambivert adalah kepribadian yang merupakan perpaduan antara sifat introvert dan ekstrovert. Orang ambivert memiliki karakter di tengah, di mana terkadang mereka bersifat terbuka dan suka bersosialisasi seperti ekstrovert. Namun, terkadang mereka tertutup dan butuh waktu sendiri layaknya introvert.
Perbedaan Karakteristik Ambivert, Introvert dan Ekstrovert
Perbedaan utama ambivert dengan introvert dan ekstrovert:
- Introvert : cenderung pendiam, lebih suka menyendiri, kurang suka keramaian.
- Ekstrovert : cenderung terbuka dan aktif berbicara, senang bersosialisasi dan berada di keramaian.
- Ambivert : memiliki sifat di antara introvert dan ekstrovert. Bisa terlihat tenang dan pendiam, tapi juga terbuka dan aktif dalam situasi tertentu.
Orang ambivert bisa beradaptasi dalam situasi apapun, baik sendirian atau berkumpul dengan banyak orang. Mereka bisa menyesuaikan diri sesuai keadaan. Kadang butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri, tapi juga tidak keberatan berbaur dengan orang lain.
Ciri-ciri Ambivert
Ambivert memiliki kepribadian yang unik, mereka memiliki karakteristik yang terdapat pada kepribadian introvert dan ekstrovert. Beberapa ciri-ciri utama ambivert adalah:
1. Suka Menyendiri, Juga Suka Bersosialisasi
Ambivert menyukai waktu sendiri untuk menenangkan diri dan memikirkan berbagai hal. Namun, mereka juga menikmati bersosialisasi dalam situasi tertentu. Mereka mampu menyeimbangkan keinginan untuk menyendiri dan bersosialisasi.
2. Bisa Menyesuaikan Diri
Ambivert sangat luwes dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Mereka tahu kapan harus introspektif dan kapan harus ekstroversi. Ambivert juga dapat dengan mudah bergabung dalam kelompok baru.
Tantangan Berhubungan dengan Ambivert
Salah satu tantangan berhubungan dengan ambivert adalah mereka terkadang sulit ditebak. Kadang ambivert bisa terlihat sangat terbuka dan ramah. Namun di waktu lain, mereka bisa menjadi pendiam dan terlihat dingin.
Hal ini karena ambivert memiliki kecenderungan untuk menarik diri secara sosial untuk mengisi ulang energi. Setelah banyak berinteraksi dengan orang lain, ambivert butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri.
Dalam mode penyendirian ini, ambivert bisa terlihat acuh, pendiam, bahkan dingin. Ini bukan berarti mereka marah atau tidak menyukai lawan bicaranya. Ambivert hanya butuh waktu dan ruang untuk mengembalikan energi sosial mereka.
Jadi jangan terkejut atau tersinggung jika ambivert tiba-tiba menarik diri dari interaksi. Beri mereka waktu dan ruang untuk mengisi ulang energi sosial mereka. Setelah itu, ambivert biasanya akan kembali terbuka dan hangat seperti biasa.
Cara Membangun Hubungan dengan Ambivert
Sebagai tipe kepribadian campuran, ambivert bisa sangat tertutup dan pemalu. Mereka juga bisa sangat terbuka dan ekstrovert, tergantung situasinya. Oleh karena itu, untuk membangun hubungan yang baik dengan seorang ambivert, kamu perlu:
1. Tunjukkan Minat Tulus pada Ambivert
Kenali apa yang menjadi minat dan hobi mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka berbagi tentang diri mereka. Ini akan membantu mereka merasa nyaman dan terbuka denganmu.
2. Beri Waktu dan Ruang bagi Ambivert
Jangan memaksa ambivert untuk selalu bergabung dalam keramaian. Mereka butuh waktu sendiri untuk mengisi energi. Hormati kebutuhan mereka dengan memberi mereka privasi dan waktu tanpa gangguan.
Dengan bersabar dan memberi mereka ruang, ambivert akan semakin percaya dan nyaman denganmu. Tunjukkan bahwa kamu menerima mereka apa adanya. Secara bertahap, hubungan dengan mereka akan semakin erat.
3. Mengungkapkan Perasaan secara Terbuka dengan Ambivert
Mengungkapkan perasaan secara langsung dan terbuka adalah kunci membangun hubungan baik dengan ambivert. Ambivert cenderung tidak nyaman dengan teka-teki atau manipulasi emosi. Mereka lebih menghargai kejujuran dan keterbukaan.
Saat kamu ingin mengungkapkan perasaan pada ambivert, disarankan langsung pada intinya tanpa bertele-tele. Misalnya jika kamu menyukai ambivert, katakan langsung perasaan mu dan ajak dia berkencan. Jika kamu kesal dengan sikap ambivert, ungkapkan rasa kesalmu dan minta kejelasan mengapa dia bersikap demikian.
Hindari membiarkan masalah menumpuk tanpa diungkapkan karena ambivert cenderung tidak peka membaca sinyal. Mereka perlu mendengar secara langsung apa yang kamu rasakan agar bisa memahami dan menyesuaikan diri. Jadi jangan sungkan mengungkapkan perasaan, baik positif maupun negatif, secara blak-blakan. Itu jauh lebih baik daripada memendamnya.
4. Menjadi Pendengar yang Baik dan Hindari Menyela
Ketika berkomunikasi dengan seorang ambivert, penting untuk mendengarkan dengan aktif apa yang mereka katakan. Jangan memotong atau menyela, berikan perhatian penuh pada apa yang mereka ungkapkan. Saat ambivert sedang berbicara tentang perasaan dan pemikiran mereka, tunjukkan bahwa kamu tertarik dengan apa yang mereka katakan melalui kontak mata, anggukan, dan pertanyaan lanjutan.
Terkadang ambivert butuh waktu untuk merasa nyaman membuka diri, jadi jangan memaksanya untuk terus terang jika mereka belum siap. Beri mereka ruang untuk mengekspresikan diri dengan tempo mereka sendiri. Jika kamu memaksanya berbicara, dia mungkin akan merasa tidak nyaman dan menutup diri.
Sebaliknya, berikan dukungan dengan menunjukkan kamu akan menerima apapun yang ingin mereka bagikan saat mereka siap. Dengan demikian, ambivert akan merasa lebih nyaman dan percaya untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka.
5. Jangan Sungkan Ajak Mereka Bergabung
Membangun hubungan dengan ambivert bisa dimulai dari mengajak mereka nongkrong bersama. Kamu bisa mengajak ambivert untuk berkumpul secara bertahap, dimulai dari situasi yang santai bersama teman-teman dekatnya terlebih dahulu.
Dengan begitu, ambivert akan lebih nyaman karena sudah mengenal baik teman-temannya. Jangan langsung mengajak ambivert ke acara dengan banyak orang yang belum dikenalnya, karena hal itu bisa membuatnya merasa canggung dan enggan.
Mulailah dari mengajaknya nongkrong biasa ke cafe atau makan malam dengan teman-teman dekatnya. Setelah ambivert merasa nyaman, baru ajak dia bertahap untuk bergabung dengan lebih banyak orang. Misalnya, ajak dia ke acara ulang tahun teman dengan undangan 10-15 orang.
Lakukan secara bertahap hingga ambivert merasa siap dan nyaman untuk bergabung dalam acara yang lebih besar. Dengan begitu, kamu bisa secara perlahan memperluas lingkaran pertemanan ambivert.
6. Beri Dukungan dan Motivasi
Sebagai ambivert, mereka dapat mengalami naik turun suasana hati dan kadang ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Di saat inilah, mereka membutuhkan dukungan dan motivasi dari teman- temannya.
Berikut cara memberi dukungan dan motivasi yang tepat untuk ambivert:
- Tunjukkan empati dan dengarkan : Jangan memaksakan pendapat atau saran saat ambivert sedang merasa bimbang. Sebagai gantinya, dengarkan apa yang mereka rasakan dan tunjukkan empati. Ungkapkan bahwa kamu memahami dilema yang mereka hadapi.
- Tawarkan dukungan emosional : Ingatlah bahwa ambivert juga manusia biasa dengan perasaan naik turun. Beri dukungan emosional dengan mengatakan hal yang menenangkan dan membesarkan hati mereka ketika sedang merasa down.
- Berikan pujian dan penghargaan : Saat ambivert berhasil melalui situasi sulit atau mengambil keputusan penting, berikan pujian yang tulus dan penghargaan atas usaha mereka. Ini akan memotivasi mereka.
- Bantu melihat sisi positif : Jika ambivert merasa pesimis, bantu mereka melihat sisi positif dan peluang dari situasi yang dihadapi. Ingatkan bahwa tantangan pasti ada jalan keluarnya.
- Dorongan untuk mengambil keputusan : Ketika ambivert ragu-ragu, beri dorongan lembut agar mereka mengambil keputusan, tetapi hindari memaksakan pendapatmu. Yakinkan mereka bahwa kamu mendukung apapun keputusan yang mereka ambil.
- Rayakan keberhasilan bersama : Setelah ambivert berhasil melewati situasi sulit dan mengambil keputusan penting, rayakan bersama keberhasilan tersebut. Ini akan memupuk rasa percaya diri mereka.
Dengan memberi dukungan dan motivasi yang tepat, kamu dapat membantu ambivert menghadapi tantangan hidup dan meraih potensi terbaiknya. Tunjukkan bahwa kamu selalu ada untuk mendukung dan memotivasi mereka.
7. Hargai Keputusan Ambivert
Ambivert membutuhkan waktu untuk sendiri guna mengisi energi. Mereka juga senang menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat, tapi juga butuh waktu privasi.
Hormati kebutuhan privasi dan waktu sendiri mereka. Jangan memaksakan ajakan untuk berkumpul jika mereka ingin menghabiskan waktu sendiri. Beri kebebasan untuk ambivert menentukan aktivitas dan interaksinya.
Jangan memaksakan kehendak atau berharap ambivert selalu tersedia kapanpun kamu butuhkan. Hargai keputusan mereka untuk menghabiskan waktu sendiri atau dengan orang lain. Dengan menghormati privasi dan keputusan mereka, kamu akan membangun hubungan yang sehat.