Type to search

Story

Kisah Polisi Jujur Aiptu Agus, Menolak Uang Suap sampai Sekolahkan Anak Yatim hingga Bangku Kuliah

Kisah Polisi Jujur Aiptu Agus Dwi Santoso

Polisi Jujur – Aiptu Agus Dwi Santoso, yang bertugas di Satlantas Polres Brebes dikenal sebagai salah satu polisi yang paling menjaga kejujuran dan integritas. Tidak terasa, polisi yang sebelumnya bertugas di Polsek Wonosari, Brebes, ini akan memasuki masa pensiun dalam waktu kurang lebih empat bulan lagi.

“Selama saya tugas, kalau ada masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas, saya membina mereka menasihati mereka dulu, agar jangan mengulangi,” ungkap Agus seperti HaloGeet.com kutip dari Detik.com, Selasa (26/7/2016).

Dalam bertugas, Pak Agus selalu mengutamakan edukasi kepada pengendara motor dan mobil yang melakukan pelanggaran. Menurut pengalamannya, penilangan akan dilakukan kepada pelanggar yang sudah berulang kali dinasehati tapi tetap saja melanggar.

“Biasanya soal helm. Sudah dinasihati masih nggak mau pakai helm,” lanjut Pak Agus yang sudah mulai masuk ke kepolisian sejak tahun 1979.

Bekerja sebagai Polisi Penuh Berbagai Godaan

Menurutnya, bertugas sebagai seorang polisi memang penuh dengan berbagai godaan. Sama seperti polisi lain, ia pun kerap mendapatkan godaan berupa uang damai atau uang suap dari pengendara- pengendara nakal.

Meski demikian,  Agus tidak tergoda sedikitpun. Ia menilai bahwa menerima uang suap itu sia- siap dan bisa menganggunya di kehidupan alam baka nanti.

“Tapi buat apa? Saya takut nanti di alam kubur jadi gentayangan, saya takut nanti kehidupan di alam baka,” begitu penjelasannya.

Aiptu Agus Dwi Santoso selama ini hidup di asrama polisi. Ia tidak punya rumah. Bahkan asrama polisi yang menjadi kediamannya pun jarang ditinggalinya. Dalam keseharian, Agus lebih sering tidur di kantor polisi atau di mushola. Polisi jujur ini tidak menikah dan hidup seorang diri.

Namun jangan salah, meskipun single, Agus menafkahi seorang anak yatim dan membiayainya sampai kuliah. Ia adalah anak dari sahabatnya, yang sudah dianggap sebagai anak sendiri –anak angkat. Anak itu kini sudah lulus kuliah, telah menikah dan bekerja sebagai bidan.

Lalu bagaimana dengan biaya kuliah dan biaya hidup anak yatim? Ini dia yang membuat kita menjadi semakin berbangga hati dengan Aiptu Agus. Ia berusaha keras untuk dapat memenuhinya. Meskipun ia harus menjual sepedanya atau mengambil pinjaman dari Bank yang dicicil dengan gaji bulanannya.

Anggota polisi yang empat bulan lagi ini berusia 58 tahun sehari- hari berkendara dengan motor dinas, sejak sepedanya dijual untuk membiayai anak yatim tersebut.

Baca Juga :  Kisah Perjuangan Wahib Melawan Corona hingga Sembuh : Kuncinya Sistem Imun

Pendapat Aiptu Agus tentang Polisi yang Hidup Bergelimang Harta

Polisi Jujur Kisah Polisi Jujur Aiptu Agus Dwi Santoso

Berbeda 180 derajat dengan kehidupan polisi yang semakin mendapat image negatif dari masyarakat, Aiptu Agus jauh dari kesan mewah atau kaya raya.

Lantas, bagaimana pendapat beliau tentang hidup bergelimang harta seperti kebanyakan polisi saat ini?

“Saya tidak iri mas mereka punya mobil, rumah mewah, saya tidak tergiur, biarin saja. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Saya sejak dahulu mikir bagaimana nanti kehidupan di alam baka,” begitu tuturnya.

Bagi Aiptu Agus, harta bukanlah sesuatu yang membuatnya silau. Kegiatannya sehari- hari yang bertugas menyeberangkan anak- anak SD di SD 1 Klampok sudah cukup membuatnya bahagia.

Di kala musim hujan datang, Agus kerap sedih melihat anak- anak ini berperang dengan hujan. Ia bahkan sudah merasa bahwa semua anak- anak ini adalah cucunya.

Semua ini cucu saya, saya jaga,” terang Agus.
Masa pensiun sudah di depan mata. Lalu bagaimana kira- kira Agus nanti setelah pensiun. Ia sendiri masih belum menentukan rencana setelah pensiun. Bisa jadi, ia akan ikut hidup bersama anak angkatnya.

Agus sendiri juga memiliki kakak dan adik yang tinggal di Yogyakarta dan Bandung. Kedua saudaranya ini sudah berkeluarga dan sudah punya anak- anak. Mereka sudah lama tidak saling bertemu. Kecil kemungkinan Agus akan tinggal bersama mereka, karena ia tidak ingin memberatkan saudara- saudaranya.

Baca Juga :  Kisah Suram NF 'Slenderman' Terungkap, Korban Kekerasan Seksual yang Ternyata Hamil dan Mengalami Trauma

Comments

comments

Tags:
0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap