Type to search

Sehat & Cantik

Nahan Pipis itu Bahaya Banget untuk Ibu Hamil. Ini Bisa Menyebabkan Bayi Meninggal Setelah Dilahirkan

Bahaya ibu hamil menahan pipis

Masih ingat dengan kasus yang menimpa Indra Bekti saat kehilangan anak ketiganya? Bayi dari artis dan presenter itu hanya bertahan kurang dari 23 menit setelah dilahirkan.

Yang mengejutkan, saat itu usia kandungan Dila, sang istri, baru memasuki bulan ke-5. Bayi yang bernama Kenward Athar Indrabekti ini harus lahir segera karena ibunya mengalami infeksi saluran kencing (ISK) yang sudah ibunya derita sejak awal kehamilan.

Sang ibu  sempat menjalani operasi pengikatan mulut Rahim yang melunak dan terbuka akibat kontraksi karena ISK ini. Tujuannya agar si bayi dapat bertahan hidup. Sayangnya, infeksi ini sudah menjalar sampai ke dalam kandungan.

Mau tidak mau, baby Ken harus dikeluarkan sesegera mungkin. Tentu saja hal seperti ini sangat tidak kita harapkan, ya?

ISK Bisa Dipicu Karena Sering Menahan Buang Air Kecil

Infeksi saluran kemih

Buat yang masih belum tahu, ISK sendiri salah satunya dipicu karena sering menahan buang air kecil. Peluang terinfeksi ini menjadi lebih besar terhadap wanita yang sedang hamil.

Dr. Saeful Zuhdi, SpOG, seorang ahli kandungan, menyatakan bahwa angka kejadian ISK pada perempuan hamil ini cukup tinggi, terutama di usia kehamilan 24 minggu atau trimester kedua.

Di periode ini, Rahim telah semakin besar dan menekan kandung kemih. Akibatnya, daya tampung kandung kemih semakin berkurang, sehingga ibu hamil (bumil) akan lebih sering kebelet pipis dan mau tidak mau harus mondar mandir ke toilet.

Yang sering terjadi, banyak bumil kelewat sering menahan pipis karena lelah atau malas bolak balik ke toilet. Akibatnya, bakteri yang berada di kandung kemih terperangkap sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang biak dan menginfeksi. Ini yang membuat peluang terjadinya ISK pada wanita hamil semakin besar.

Selain menahan pipis, keputihan bisa juga menjadi sarana masuknya bakteri ke dalam saluran kencing yang memicu infeksi. Keputihan pada bumil sering meningkat di trimester 2 (minggu ke-13 hingga ke-27) karena meningkatnya hormon estrogen pada tubuh.

Keputihan pada bumil bisa menyebabkan area miss V menjadi lembab sehingga bisa menjadi tempat yang baik untuk berkembang biak bakteri dan jamur. Kondisi keputihan yang parah bisa menyebabkan potensi kuman masuk ke saluran kemih menjadi sangat besar.

Baca Juga :  Banyak Manfaat nya! Ini 7 Hal yang Terjadi Saat Kamu Melepas Bra

Tanda- Tanda Infeksi Saluran Kemih

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau tanda- tanda ISK ini sudah muncul, penderita sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Beberapa ciri- ciri ISK yang bisa kita kenali dengan mudah di tahap awal antara lain timbulnya rasa nyeri, panas dan tidak nyaman saat buang air kecil. Kadang urin terlihat bercampur dengan darah atau lender. Akibatnya, warna urin berubah menjadi lebih pekat (kuning kecoklatan) dan timbul bau yang kuat.

Jika semua gejala ini sudah terjadi, maka nyeri akan mulai terasa. Gejala- gejala ini memang sering tidak muncul dalam waktu bersamaan. Untuk itu, penderita memang harus peka untuk mengenalinya bila menemui tanda- tanda ini.

Jika ibu hamil sudah terkena ISK dan bakteri sudah menginfeksi janin, maka orang tua harus mengambil keputusan besar karena hal ini bisa berbahaya untuk ibu dan janinnya.

Maka dari itu, penting sekali untuk semakin ketat menjaga kesehatan kita sewaktu hamil. Jangan menahan- nahan buang air kecil karena tidak sehat dan bahayanya tidak bisa disepelekan. Selain itu, perempuan juga harus menjaga kesehatan daerah kewanitaannya. Usahakan untuk meminimalisir kelembaban dan rajin berganti celana dalam agar terhindar dari bakteri jahat.

Comments

comments

Baca Juga :  Menjaga Badan Tetap Bugar untuk Kamu yang Kurang Tidur
0 Shares
Tags:
0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap