Apa sih Pentingnya Lockdown & Kenapa Negara Terinfeksi Corona Perlu Melakukannya?

Saat virus corona mewabah di seluruh dunia, akhir- akhir ini kita sering mendengar istilah ‘social distancing’ dan lockdown. Istilah ini pertama kali heboh saat pemerintah Cina memutuskan untuk me-lockdown Provinsi Hubei. Pasalnya, ada dugaan kuat kalau virus berasal dari kota Wuhan dan ini semakin tidak terkendali.
Saat itu China menutup semua perbatasan dan menghimbau agar warganya tetap berada di rumah.
Bukan hanya Cina, Italia juga sudah menerapkan kebijakan yang sama dengan melakukan lockdown untuk warganya setelah kasus Covid-19 cukup tinggi. Beberapa negara lain juga mulai melakukannya.
Di Indonesia sendiri, jumlah pasien positif corona sudah mencapai angka 172 kasus per 17 Maret. Data ini terlansir dari Kementerian Kesehatan melalui situs resmi penyakit infeksi emerging.
Pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing. Tidak sedikit juga yang menyarankan pemerintah sekaligus melakukan lockdown, minimal di daerah yang sudah terjangkit virus corona.
Karena belajar dari Italia, saat jumlah kasus masih 100, pemerintah belum melakukan tindakan apa- apa. Saat itu warganya masih bebas berkeliaran. Dua minggu setelahnya, kasus covid-19 melonjak menjadi ribuan. Mengerikan sekali, bukan?
Nah di artikel ini kita akan mengenal lebih jauh apa itu lockdown dan mengapa itu penting banget untuk melawan wabah corona. Yuk kita mulai 🙂
Apa sih Lockdown itu?
Lockdown adalah suatu kondisi yang merujuk pada situasi genting dimana orang- orang akan lebih aman untuk menetap di dalam rumah, gedung, atau area. Mereka tidak boleh meninggalkan tempat tinggalnya atau bepergian secara bebas.
Alasannya tentu untuk keamanan semua orang, karena di luar sana sedang ada sesuatu yang mengancam nyawa manusia. Bukan hanya karena virus atau wabah penyakit, lockdown juga bisa pemerintah lakukan karena adanya ancaman bom, peperangan atau penembakan.
Kebijakan Lockdown Setiap Negara Berbeda- Beda

Setiap negara punya kebijakan yang berbeda- beda dalam menanggapi sistem lockdown. Misalnya seperti beberapa negara ini, seperti Halo Geet lansir dari CNN dan BBC :
Italia
Karena lonjakan kasus covid-19 begitu tinggi, pemerinta me-lockdown seluruh bagian dari negara Italia. Sebanyak 60 juta orang diminta untuk nggak meninggalkan rumah, kecuali untuk membeli barang kebutuhan.
Siapapun yang melanggar akan mendapat hukuman denda atau bahkan penjara 3 bulan. Semua fasilitas publik juga tutup. Petugas militer akan berjaga untuk mencegah warga melakukan pertemuan dan memantau kehadiran gelandangan atau pengemis.
Malaysia
Pemerintah Malaysia baru saja mengumumkan lockdown, larangan pergi ke luar negeri, dan juga kedatangan turis asing di negaranya.
Di dalam negeri sendiri, acara keagamaan, olahraga, sosial dan budaya dilarang. Semua rumah ibadah, tempat bisnis, swalayan dan sekolah akan tutup. Larangan ini akan berlaku sampai akhir Maret.
Filipina
Di Filipina, pemerintah melakukan lockdown terhadap Pulau Luzon dengan 50 juta lebih penduduk. Semua transportasi publik berhenti operasional dan warga hanya boleh bepergian jika ada kebutuhan mendesak. Perkantoran tutup, dan hanya supermarket dan rumah sakit yang boleh buka.
Perancis
Saat kasus corona mencapai 5000, pemerintah Perancis resmi melakukan lockdown. Warga hanya boleh tinggal di rumah, kecuali untuk kebutuhan mendesak. Seratus ribu polisi dikerahkan agar seluruh warga patuh dengan aturan ini. Jika masih melanggar, warga akan mendapat ganjaran denda jutaan rupiah.
Selain deretan negara di atas, masih ada negara- negara lain yang juga menerapkan lockdown demi mencegah persebaran virus yang semakin menjadi- jadi.
Wabah Corona dan Dampaknya untuk Perekonomian
Karena corona ini adalah wabah global, maka memang membutuhkan langkah-langkah agresif untuk menanganinya. Ekonomi pasti akan terdampak dan mengalami kerugian, namun kemanusiaan adalah fokus utama saat ini.
Saat lockdown terjadi, perekonomian negara pasti akan terguncang. Bisnis dan pertokoan akan tutup, negara atau daerah akan kehilangan pemasukan.
Namun untuk menghadapi corona, menurut banyak pihak langkah ini adalah yang paling masuk akal untuk menekan kasus corona. Negara- negara harus mengorbankan waktu 14 hari demi memusnahkan wabah ini untuk selamanya.
Jika lockdown tidak pemerintah lakukan, maka penyebaran corona akan semakin cepat dan masif. Jumlah pasien terjangkit semakin banyak. Rumah sakit dan tenaga medis akan kewalahan, sehingga angka kematian meningkat drastis.
Saat lockdown tidak dilakukan, kekhawatiran bukan hanya soal virus tapi juga daya tampung fasilitas kesehatan. Biaya yang keluar untuk merawat pasien- pasien juga akan membengkak dan kematian banyak terjadi.
Pada akhirnya sama, perekonomian pasti akan terdampak karena membengkaknya biaya dan banyak kehilangan tenaga produktifnya. Dan tanpa lockdown, efeknya akan jauh lebih mengerikan.
Lockdown memang bukan keputusan mudah untuk setiap negara. Namun untuk corona, negara harus ‘menang’ melawan wabah ini.
Seperti yang sudah pemerntah Cina buktikan. Dalam kurun waktu 3 bulan, jumlah kasus menurun drastis dan tingkat pasien sembuh meningkat. Sampai rumah sakit khusus yang dibangun untuk corona akhirnya resmi ditutup karena sudah tidak ada pasien lagi.
Jadi, ini adalah waktu dimana warga Indonesia harus kompak dan meningkatkan kesadaran diri. Manfaatkan himbauan jaga jarak untuk beristirahat di rumah dan meningkatkan interaksi dengan keluarga.