Panduan Lengkap Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih di Rumah
Bulan Ramadhan tahun ini menjadi bulan yang berbeda dari tahun- tahun sebelumnya. Karena pandemi corona, warga beragama Muslim mau tidak mau harus memendam keinginan untuk bisa shalat tarawih di masjid seperti biasa.
Memang sebenarnya menyakitkan, karena shalat tarawih sudah sepatutnya kita kerjakan secara berjamaah. Namun demi menghentikan wabah ini, kita harus melakukan praktek social distancing dengan menghindar dari kerumunan.
Shalat Tarawih di Rumah untuk Meredam Pandemi
Pemerintah melalui Kementerian Agama juga secara resmi sudah mengeluarkan surat edaran mengenai panduan beribadah di tengah pandemi corona ini. Salah satunya adalah agar masyarakat muslim melakukan ibadah shalat tarawih di rumah masing- masing.
“Salat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah,” begitu salah satu bunyi di surat edaran tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Agama Fachrul Rozi menyebut bahwa surat edaran ini bermaksud untuk memberi panduan beribadah yang sejalan dengan Syariat Islam. Anjuran ini sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari resiko Covid-19.
Menurut NU Online, shalat tarawih memang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Namun shalat sunnah ini juga bisa kita lakukan sendiri di rumah bila ada berbagai keterbatasan untuk melaksanakannya secara berjamaah di masjid.
Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah
Waktu untuk mengerjakan shalat tarawih ini sendiri adalah sesudah shalat Isya hingga fajar atau sebelum waktu subuh di bulan Ramadhan.
Shalat tarawih ini sendiri dilakukan sama seperti yang dianjurkan saat shalat tarawih berjamaah di masjid. Yaitu maksimal 20 rakaat, dan minimal dua rakaat (satu kali salam).
Karena shalat tarawih ini termasuk shalat sunnah dengan pengerjaan pada malam hari, maka shalat ini juga harus mengikuti kaidah shalat sunnah malam, yaitu salah pada setiap dua rakaatnya.
Hal ini sesuai dengan keterangan Syekh M Nawawi Banten dari kalangan Mazhab Syafi’i:
“Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112).
Niat Shalat Tarawih
Bagi yang ingin melakukan shalat tarawih, kita bisa mengawalinya dengan melafalkan niat shalat tarawih sebagai berikut :
Ushalli sunnatat Tarwhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati ad’an lillhi ta‘l.
Arti dari niat shalat tharawih :
“Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
Pembacaan surat setelah membaca Surat Al Fatihah bersifat sunnah, sehingga mereka yang melakukan shalat ini bisa memilih surat mana saja yang mudah baginya untuk dibaca.
Urutan Shalat Tarawih Secara Sendirian
Secara urut, berikut ini adalah tata cara melaksanakan shalat tarawih secara sendirian :
- Melafalkan niat shalat tarawih
- Niat di dalam hati saat takbiratul ihram
- Mengucap takbir saat takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
- Membaca taawuz dan Surat Al-Fatihah. Lalu membaca salah satu surat pendek dalam Al-Quran dengan lantang
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangun untuk mengerjakan rakaat kedua
- Bangun dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama
- Salam pada rakaat kedua
- Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat tarawih.
Shalat tarawih sendiri bisa kita kerjakan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah. Tetapi shalat tarawih sendiri juga bisa kita kerjakan secara lama dengan membaca surat-surat panjang dalam Al-Quran.
Selamat mencoba ya! Semoga khusyuk ibadah kita di bulan Ramadhan ini.