Type to search

Inspirasi

Kisah Kepala Sekolah Mateus Brotosugondo, 8 Tahun Antar Jemput Siswa Agar Tak Putus Sekolah

Kisah Mateus Brotosugondo, Kepala Sekolah yang 8 Tahun Antar Jemput Siswa Agar Tak Putus Sekolah

Nama Mateus Brotosugondo, Kepala Sekolah SDN Kenteng II, Gunung Kidul, tengah menjadi perbincangan belakangan ini. Sang kepala sekolah ini memegang teguh prinsip hidup ‘urip iku urup’. Yang artinya hidup itu harus menyala bagaikan api, dengan cara berguna bagi orang lain.

Tanpa kenal lelah, Mateus Brotosugondo rela mengantar jemput murid- muridnya yang terkendala dengan akses menuju sekolah yang teramat sulit. Lokasi sekolah ini berada di perbatasan Gunung Kidul dan Wonosari, sebuah desa yang terpinggirkan dengan fasilitas pendidikan yang amat minim.

Bahu Membahu Bersama Guru dan Karyawan untuk Antar Jemput Siswa

Mateus Brotosugondo, Kepala Sekolah SDN Kenteng II, antar jemput siswa selama 8 tahun bersama guru dan karyawan
via YouTube Mimpi Jadi Nyata DAATV

“Dengan semangat anak-anak kami juga mengikhlaskan setiap hari harus antar jemput,” ungkap sang Kepala Sekolah, seperti HaloGeet.com lansir dari kanal YouTube Mimpi Jadi Nyata DAAI TV.

Semua itu ia lakukan demi menghadirkan kesempatan belajar untuk para siswanya. Meski mereka berada di desa yang kecil, mereka tidak terpinggirkan dan punya kesempatan meraih cita- cita.

Kisah Perjuangan Mateus Brotosugondo dan Para Guru Kembali Viral di Media Sosial

Kisah Kepala Sekolah Antar Jemput Siswa 8 Tahun Tanpa Biaya Sepeserpun
via YouTube Mimpi Jadi Nyata DAATV

Cerita perjuangan Mateus Brotosugondo ini pertama terungkap pada Agustus 2019 silam dan kini kembali viral di media sosial. Pak Broto tidak sendiri. Ia bersama 9 orang yang merupakan gabungan dari guru PNS, guru honorer dan karyawan terbiasa menjemput 25 siswa.

“Jadi kita mempunyai inisiatif untuk menjemput, kalau dulu ya ini masih belum banyak yang sekolah di sini. Ketika antar jemput langsung banyak,” ungkap seorang ibu guru SDN Kenteng II.

“Kadang siswa harus dibelai supaya mau sekolah, karena alasannya yang jauh, capek dan segala macam, kita ke rumah-rumah mencarinya,” ungkapnya menambahkan.

Pak Broto mengungkap jarak antar rumah siswa dengan sekolah sekitar 2,5 km di bagian utara dan 1,5 km di bagian Selatan.

Jumlah murid di sekolah saat itu ada 71 siswa. Orangtua dari murid semuanya berprofesi sebagai buruh petani. Hal ini semakin memotivasi Pak Broto dan para guru untuk membimbing anak- anak mereka agar tidak menyerah dalam hal sekolah.

Baca Juga :  8 Pelajaran Hidup Sederhana dari Orang- Orang Super Kaya Dunia

Medan yang Curam, Terbiasa Jatuh dari Motor

Dalam video dokumentasi, terlihat jalan yang ditempuh Pak Broto dan para guru melewati berbagai macam medan yang tidak mudah. Mulai dari jalan terjal, hingga yang berbatu naik turun gunung. Satu pemotor biasanya akan mengangkut 3-4 anak.

Dengan kondisi seperti ini, hujan hingga jatuh dari motor pun sudah menjadi hal yang biasa mereka alami. Yang terpenting untuk mereka adalah bisa membantu siswa- siswinya ke sekolah.

“Itulah dasar kami untuk setiap hari tidak lelah, tidak merasa bosan, tidak merasa malas ketika hujan turun, hujan tidak hujan harus jemput, bahkan mungkin sampai jatuh pun sudah hal yang biasa,” ungkap Pak Broto.

Tidak Memungut Biaya Sepeserpun untuk Antar Jemput

Mateus Brotosugondo, Mateus Brotosugondo, Sosok Kepala Sekolah dari SDN Kenteng II
via YouTube Mimpi Jadi Nyata DAATV

Saat ditanya terkait masalah biaya antar jemput, Mateus Brotosugondo menyebut kalau SD Kenteng II tidak memungut biaya sepeserpun dari orangtua atau siswa. Semuanya murni atas dasar keikhlasan dan ketulusan hati.

Pak Broto bahkan menceritakan ketulusan hati para guru honorer yang ikut mengantar jemput. Padahal gaji mereka tidak lebih dari Rp 300 ribu per bulan.

“Jadi saya ataupun SD kami tidak memungut sepeserpun biaya orangtua atau dari siswa, semuanya murni dilakukan atas dasar keikhlasan. Sebab kami semua percaya bahwa dengan niatan yang ikhlas Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kegiatan,” pungkas Pak Broto.

Baca Juga :  Nikah Murah dengan Modal Dibawah 6 Juta? Begini Caranya…

Comments

comments

Tags:

You Might also Like

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap