Menurut Riset, Orang Suka Chatting Pakai Emoji untuk Pura- pura Bahagia
Emoji telah menjadi bagian tak terpisahkan dari percakapan online modern. Kehadiran berbagai jenis emoticon ini bukan sekedar simbol-simbol kecil yang menarik di layar perangkat kita. Melainkan telah menjadi ekspresi yang dapat merepresentasikan berbagai perasaan dan nuansa.
Chatting dengan Emoji Merepresentasikan Ekspresi
Percakapan digital seringkali terbatas dalam menyampaikan ekspresi wajah dan perasaan. Namun, emoji menjadi bahasa visual yang efektif untuk mengatasi keterbatasan ini. Saat orang sedih misalnya, mereka bisa menggunakan emoji dengan ekspresi sedih. Sebaliknya, saat orang sedang bahagia dan berbunga- bunga, mereka bisa menyisipkan emoji tertawa lebar atau emoji dengan tambahan icon hati.
Yang menarik, ternyata ada kaitannya orang yang suka chatting pakai emoji dengan kebahagiaan nyata seseorang. Sebuah riset terbaru justru mengungkapkan hasil terbalik. Apakah berarti emoji hanyalah topeng semata?
Orang yang Suka Chatting Pakai Emoji Sedang Pura- pura Bahagia?
Moyu Liu, seorang peneliti studi informasi disipliner di Universitas Tokyo, telah mengungkapkan temuannya tentang peran emoji dalam menyembunyikan perasaan. Dalam studinya, terungkap bahwa emoji yang bersifat positif kerap digunakan untuk menutupi perasaan negatif seseorang. Artinya, emoji ini justru menjadi tameng untuk seseorang yang tampak pura-pura bahagia.
Emoji yang sering menjadi tameng dalam penggunaannya biasanya adalah emoji dengan nuansa ramah dan positif. Misalnya saja emoji dengan wajah tersenyum, blushing, hingga tertawa terbahak- bahak.
“Seiring dengan semakin lazimnya sosialisasi online, orang menjadi terbiasa memperindah ekspresi mereka dan meneliti kelayakan komunikasi mereka,” ungkap Moyu Liu, melansir dari dari Frontiers Science News.
“Namun, saya menyadari bahwa ini dapat membuat kita kehilangan kontak dengan emosi asli kita.”
Emoji Tersenyum Tidak Serta Merta Mengatakan Kebahagiaan
Penelitian Moyu Liu ini telah terbit dalam jurnal Frontiers in Psychology pada Maret 2023. Dalam penelitiannya, Miu melibatkan 1289 orang dengan Simeiji, keyboard emoji yang paling populer dan banyak diunduh. Ia kemudian menganalisa hasil studi dari penggunaan keyword emoji tersebut.
“Menariknya, emoji wajah yang tersenyum tidak serta merta mengekspresikan kebahagiaan. Akanat tetap, emoji ini juga digunakan untuk mengurangi intensitas dan menutupi emosi yang tidak cocok untuk mereka luapkan,” demikian kesimpulan dari studi tersebut.
Selain itu, menurut Miu tidak semua orang merasa nyaman untuk mengekspresikan emosi negatif ke siapa saja. Oleh sebab itu, mereka cenderung menutupinya, berupaya mengatasi kesedihan, dan menyelesaikan pembicaraan dengan cepat melalui emoji.
“Dengan sosialisasi online yang semakin lazim, penting untuk mempertimbangkan apakah itu menyebabkan kita menjadi lebih sulit mengekspresikan dari emosi kita yang sebenarnya,” jelas Liu.
Kaitan Emoji dengan Rasa Nyaman
Rasa nyaman dalam berkomunikasi online sangat tergantung pada sejauh mana kita dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain. Emoji tidak hanya menghidupkan pesan dengan warna dan gambar, tetapi juga memainkan peran penting dalam menciptakan rasa nyaman dalam percakapan.
Dengan segala keunikan dan keindahan yang dimilikinya, emoji telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia chatting. Dari merepresentasikan ekspresi hingga menjadi tameng saat pura-pura bahagia, emoji memiliki daya magisnya sendiri.
Perlu dicatat juga, hasil penelitian ini tentu saja bukan hal mutlak dalam memahami penggunaan emoji. Selain itu, penelitian ini juga mengambil sampel dari warga Jepang yang mempunyai kultur budaya tertutup dan kurang bisa mengekspresikan emosi secara bebas pada orang lain.
