Type to search

Sehat & Cantik

Jangan Sering Sedih! Sindrom Patah Hati itu Bisa Membunuh

Sindrom patah hati

Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami apa yang disebut dengan patah hati. Meski begitu, pasti tak seorangpun dari kita yang mau pengalaman ini terulang lagi.

Patah hati membuat kita tenggelam dalam kesedihan mendalam, ketakutan, dan bahkan membuat dada terasa sesak dan sulit bernafas. Nah, tahukah kamu, saat dada terasa sesak dan kesulitan bernafas karena sedang sedih, bisa jadi kamu sedang terserang ‘sindrom patah hati’?

Meski namanya terdengar sedikit aneh, namun sindrom patah hati ini nyata. Dan sebagian besar orang tentu pernah terjebak dalam situasi ini.

Apa itu Sindrom Patah Hati?

Sindrom patah hati ini sendiri adalah sebuah kondisi medis dimana penderitanya mengalami sesak dada yang intens seperti serangan jantung. Sindrom ini terjadi saat seseorang mengalami kesedihan yang teramat sangat atau tekanan emosional yang mendalam.

Misalnya saja saat kehilangan orang terkasih, putus cinta, perceraian, dikhianati pasangan, kehilangan pekerjaan, atau masalah berat lain yang membuat stress berlebihan.

Rasa sakit di dada ini diakibatkan karena jantung tiba- tiba melemah. Dalam istilah kedokteran, kondisi ini sering disebut stress-induced cardiomyophaty atau takotsubo cardiomyopathy.

Gejala umumnya adalah sesak dada, dan kerap diikuti gejala lain seperti mual, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung tidak teratur. Efek ini biasanya terjadi setelah ledakan emosi yang besar.

Karakteristik dari sindrom ini persis dengan serangan jantung sehingga kerap disalahartikan. Padahal, sebenarnya ada perbedaan yang cukup jelas antara serangan jantung dan sindrom patah hati.

Pada sindrom ini, tidak ada alirah darah yang tersumbat. Semua bagian jantung bekerja normal, namun denyut jantung tidak teratur.

Para ahli memperkirakan kalau hormon stress yang dikeluarkan secara berlebihan saat mengalami syok atau patah hati membuat jantung melemah dengan sangat cepat. Sindrom ini bisa menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada perempuan berusia 50 tahun ke atas.

Baca Juga :  Wanita Perlu Tahu, Cara Memilih Celana Dalam yang Benar agar Aman dari Bakteri

Sindrom patah hati menyebabkan kematian?

Cara Mengatasi Kesedihan Mendalam

Kondisi stress-induced cardiomyopathy yang tampak seperti sakit dada biasa ini sebenarnya bisa hilang dalam waktu singkat. Namun jika seseorang sering mengalami ini atau kesedihan yang berlarut tinggal terlalu lama, ini mengakibatkan kesehatan otot jantung terganggu dan menyebabkan penyakit gagal jantung.

Biasanya dokter akan melakukan diagnosa penyakit lewat beberapa tes, seperti pemeriksaan fisik dan riwayat stress, tes darah, Elektrokardiogram (EKG), dan Coronary angiogram.  Coronary angiogram adalah tes untuk mengecek apakah ada penyumbatan arteri atau tidak (pada umumnya tidak ada penyumbatan pada penderita sindrom patah hati).

Selain itu dokter juga akan melakukan penyinaran Sinar X di dada untuk melihat apakah ada tanda abnormal pada bentuk jantung atau mengidentifikasi gejala dada sesak berasal dari paru. Dan juga Ekokardiogram untuk melihat apakah jantung mempunyai bentuk abnormal saat memompa.

Serangkaian tes ini akan mengidentifikasi apakah seseorang terkena penyakit sindrom ini

Bagaimana cara mencegahnya?

Sampai saat ini ada sindrom patah hati masih banyak menjadi misteri. Namun dokter sebenarnya mempunyai beberapa saran untuk mencegah timbulnya sindrom ini. Antara lain adalah sebagai berikut :

  • Rajib berolahraga
  • Menjaga pola hidup sehat
  • Melatih mengelola pikiran agar tidak mudah tenggelam dalam stress dan kesedihan berlarut- larut

Jika merasa tekanan mental sudah membebani kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke spesialis jiwa terkait kondisi yang dialami. Bercerita mengenai emosi yang kepada profesional akan membantu diri sendiri untuk bangkit dan sehat kembali secara fisik dan mental.

Baca Juga :  Buah- buahan yang Perlu Dihindari Pemilik Golongan Darah O

Comments

comments

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap