Type to search

Hubungan

Akhiri Segera! Ini 10+ Tanda Hubungan mu Menjurus ke Toxic Relationship

Ciri toxic relationship dalam sebuah hubungan

Hubungan beracun atau toxic relationship adalah kebahagiaan semu yang mungkin belum kamu sadari sepenuhnya. Kamu mungkin berharap banyak dalam hubunganmu dan berharap cintamu meluluhkannya untuk bisa lebih baik lagi. Namun kenyataannya, itu tidak terjadi.

Ya, toxic relationship memang sangat menyiksa. Semakin menyiksa saat kamu menyadari kalau hubunganmu ini toxic, dan kamu terus memilih untuk bertahan. Duhhh… sudah nggak sayang sama diri sendiri?

Apa itu Toxic Relationship?

Karena dibutakan cinta, banyak orang tidak menyadari diri mereka terjebak dalam toxic relationship. Padahal, hubungan beracun ini akan terasa sekali dampaknya untuk kamu sebagai individu.

Toxic relationship ini sendiri adalah hubungan yang kerap ditandai dengan perilaku buruk dan tidak sehat secara emosional oleh salah satu pihak kepada pasangannya, dan tidak jarang diikuti dengan kekerasan fisik.

Dalam hubungan toxic, salah satu pihak cenderung bersifat membahayakan dan menghancurkan pasangannya. Perilaku ini termasuk kecemburuan berlebih, posesif, terlalu mendominasi, manipulasi, keegoisan, keputusasaan, atau penolakan.

Ciri- Ciri/ Tanda Hubungan Beracun atau Toxic Relationship

Setelah memahami apa itu toxic relationship, langkah selanjutnya, penting untuk melihat apa saja tanda- tanda hubungan toxic. Jika kamu melihat tanda- tanda ini dalam hubungan, bersiaplah untuk mengakhiri hubunganmu.

Karena biar bagaimanapun, hubungan asmara yang penuh dengan racun hanya akan menghambat dan menyakitimu, baik secara mental dan fisik. Dalam hubungan, idealnya masing- masing pihak saling memahami dan menjaga, bukan saling menghancurkan.

Yuk kenali ciri- ciri toxic relationship berikut ini agar kamu terhindar dari bahaya hubungan ini :

1. Sering Membuatmu Merasa Serba Salah

Tanda pertama dari toxic relationship adalah selalu dianggap salah oleh pasangan.

“Seorang pasangan yang memberikan saran yang tidak tepat terhadap apa yang seharusnya Anda perbaiki, tidak mendukung minat atau hobi Anda, dan secara fundamental mengkritik aspek-aspek tentang siapa diri Anda sebenarnya adalah orang yang toxic,” ungkap Gary Lewandowski Jr., PhD, seorang profesor psikologi di Monmouth University, New Jersey.

Bukannya menjadi orang yang suportif, pasanganmu malah sering mengkritik dan membuatmu merasa down.

Baca Juga :  5 Jenis Pria yang akan Membuat Kamu Menyesal Jika Menikahinya

2. Kamu Tidak Pernah Cukup

Hubungan yang sehat akan penuh dengan rasa saling menyayangi, saling mendukung, dan menghargai satu sama lain.

Namun, pasangan toxic akan membuatmu merasa kalau kamu tidak pernah cukup. Kamu seolah- olah tidak pernah cukup cantik, tidak cukup baik, tidak cukup pintar, dan tidak cukup layak untuk bersanding dengannya.

Terus- terusan menerima stigma tersebut pasti akan membuatmu tidak baik- baik saja. Kamu akan merasa rendah diri dan jika ia berbuat salah atau merendahkanmu, seolah- olah itu semua memang karena salahmu.

3. Sulit Menjadi Diri Sendiri

Sulit menjadi diri sendiri juga menjadi ciri- ciri dari toxic relationship selanjutnya. Kamu berusaha keras untuk bisa sefrekuensi dan selevel dengan pasanganmu, sampai rela menjadi orang lain.

Kamu menyadari itu bukan hal yang membuatmu nyaman, tapi kamu rela melakukan itu semata- mata agar pasangan bisa lebih menghargaimu.

Misalnya saja, sebenarnya kamu penyuka kucing. Namun pasanganmu sama sekali tidak menyukai binatang peliharaan. Di depan nya pun kamu rela untuk nggak menyukai kucing karena mengamini anggapannya yang menyebut binatang peliharaan itu jorok dan merepotkan.

Padahal, dalam hati kamu tersiksa banget 🙁

4. Meremehkan dan Merendahkan

Apakah pasanganmu sering meremehkan dan merendahkan kemampuanmu? Jika iya, berarti kamu sedang mengalami tanda- tanda hubungan toxic.

Meremehkan dan merendahkan ini bisa dimulai dari hal- hal sederhana, sampai kalimat yang super menyakitkan. Misalnya saat dia dengan mudahnya berkata “Masa gitu doang nggak bisa sih?”, saat kamu tengah kesulitan melakukan sesuatu.

Karena seringnya muncul kalimat ini, kamu jadi merasa enggan untuk berpendapat atau menyampaikan sesuatu karena takut diremehkan dan berhadapan dengan reaksi negatif dari pasangan.

Merendahkan juga bisa berupa panggilan yang tidak pantas untukmu. Misalnya si gendut, cungkring, dan lain sebagainya. Kamu sudah memprotes dan keberatan pun, dia tidak menggubris dan malah berkilah kalau itu hanya candaan biasa.

Baca Juga :  Keluar dari Belenggu Toxic: 12 Cara Mengatasi Toxic Relationship

5. Cemburu Buta

Cemburu memang sering menjadi bumbu dalam percintaan karena ini pertanda sayang. Tapi tunggu dulu, cemburu yang kayak gimana nih?

Kalau cemburunya sudah berlebihan dan tidak masuk akal, ini jelas sudah tidak sehat. Misalnya cemburu saat kamu harus berkoordinasi dengan rekan kerja lawan jenis atau cemburu karena kamu hangout sama sahabatmu.

Yes, cemburu disini bukan hanya dengan pasangan ya. Tapi juga bisa cemburu dengan teman, sahabatmu, bahkan urusan karir dan penghasilan.

6. Kamu Sering Menjadi Kambing Hitam

Setiap kali ada masalah, kamu seolah- olah menjadi penyebab dan sumber masalahnya. Dia tidak mengajakmu fokus bekerja sama dan mencari solusi, justru malah menyalahkanmu. Dia juga tidak mau mengakui kesalahan dan selalu memojokkanmu dengan berbagai cara.

Lebih buruk lagi, dia juga selalu punya cara untuk memanipulasi agar kamu berada dalam posisi yang salah. Bukan sekedar menjadi kambing hitam, sebenarnya dia juga sedang merusak mentalmu secara perlahan. Berhati- hatilah, karena ini adalah salah satu tanda dalam toxic relationship juga.

7. Kamu Seperti Terisolir dari Dunia Luar

Dia posesif, sangat posesif. Dan dia mengartikan posesifnya ini sebagai tanda kalau dia benar- benar mencintai kamu. Padahal kenyataannya tidak.

Pasangan yang posesif akan mengatur kamu secara berlebihan dan berusaha memberi jarak antara kamu dan keluarga atau teman dekat. Dia juga akan memantaumu secara berlebihan, menghubungimu setiap waktu, melacak lokasi mu, membuat batasan jam malam, dan bahkan membuat daftar apa- apa saja yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan.

Kamu sebenarnya merasa tidak nyaman karena kebebasanmu terenggut. Namun saat kamu protes seperti biasa, dia punya beribu alasan untuk membuat kamu bertahan dan meyakinkanmu kalau ini semata- mata karena dia cinta sama kamu. 

8. Kamu Merasa Tidak Didukung

Hubungan yang sehat seharusnya memberi dampak positif di kehidupan seseorang. Misalnya saja, kamu menjadi termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bahagia dan bukan sebaliknya. Terlebih, kamu merasa tidak ada situasi saling mendukung dalam hubunganmu.

Misalnya saja saat kamu berada dalam dilema untuk pindah kerja karena ada toxic friend, ternyata respon dia jauh dari harapan.

Bukannya menenangkan atau memberi feedback yang baik, ia justru meremehkan dan menyebut kamu memang tidak mempunyai kapabilitas yang baik dalam pekerjaan. Akibatnya, bukannya mendapat insight positif, kamu merasa semakin terpuruk.

9. Komunikasi yang Buruk

Karena tidak konsep saling menghargai dan saling mendukung, komunikasi yang buruk adalah ciri- ciri selanjutnya dari toxic relationship berikutnya. Terlalu banyak kritik tanpa dasar, kata- kata kasar dan minimnya saling mendengar.

Akibatnya, meskipun hubungan berjalan, tapi kedua pihak tidak benar- benar bahagia.

Baca Juga :  18 Ide Pre Wedding Kasual di Luar Ruangan. Santai, Keren & Manis

10. Bermain Tarik Ulur

Hubungan toxic juga diwarnai dengan tarik ulur. Ada kalanya ia menarik diri dan menjauhimu, membuat kamu seakan tak berarti.

Tapi saat kamu mulai menguatkan diri dan bersiap untuk move on, tiba- tiba dia datang lagi untuk mendekatimu. Sikapnya memang membuat kamu bingung. Kamu bahkan sebenarnya sudah lelah dan hanya ingin menyerah.

11. Selalu Membuat Alasan

Pernah mengkritiknya karena perilakunya yang racun? Dan tentu saja, dia selalu punya bermacam- macam alasan untuk membela kepentingannya atau menutupi kesalahannya.

Padahal saat kamu yang sedikit saja melakukan kesalahan, semuanya bisa jadi runyam.

Kesimpulan

Setiap orang memang mempunyai masalah tersendiri. Namun, masalah ini akan terasa lebih mudah saat kita mempunyai pasangan yang suportif.

Kebalikannya, mempunyai hubungan beracun alias toxic relationship akan membuat kamu semakin tersiksa. Kamu tidak benar- benar bahagia meski ada seseorang yang mengaku mencintaimu. Justru ada lebih banyak tekanan dan perasaan tidak nyaman.

Jadi, apakah ciri- ciri hubungan ke arah toxic relationship ini ada di dalam kamu dan pasanganmu? Apa rencana kamu selanjutnya?

Comments

comments

Tags:
0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap