Jangan Gemes- Gemes, Ini Cara Cantik Menghadapi Orang Sinis dan Jutek

Menghadapi orang yang sinis dan jutek memang tricky dan menguras emosi. Kita baru datang, dengan wajah sumringah dan ramah menyapa, ehhh si dia malah ekspresinya sinis abis. Mood yang awalnya baik- baik saja langsung berubah jadi bete. Males banget, kan?
Tapi serius deh, orang- orang yang sinis ini paling bikin kesel. Mereka ini sosok yang paling gampang buat meracuni setiap suasana dan pikiran orang lain. Ciri- ciri mereka sih biasanya begini :
- Gampang banget mengeluh
- Suka lebay, masalah kecil suka banget dibesar- besar
- Sering mencari- cara kesalahan orang lain
- Suka ngatur urusan orang lain
- Hobi menggosip kejelekan orang lain
- Selalu jutek tanpa alasan jelas
- Mau menang sendiri dan nggak mau dengar masukan dari orang lain
Cara Menghadapi Orang Sinis dan Jutek
Yang perlu dipahami, kita itu memang nggak bisa memaksakan diri untuk disukai semua orang. Saat kita senyum kepada orang lain, jangan terlalu ngarep orang itu bakal senyum balik sama kita. Yang penting kita sudah mencoba buat ramah dan bersahabat. Titik, itu saja.
Dan orang sinis ini biasanya cenderung suka dan dekat dalam sedikit pertemanan. Mereka memang bawaannya jutek dan sulit buat merangkul orang lain. Saat orang lain ketawa karena joke yang lucu, tanggapan dia bisa beda banget sama teman- teman yang lain. Nggak usah dibawa baper, enjoy aja.
Terus gimana sih cara menghadapi mereka yang suka sinis dan jutek? Ini dia beberapa cara cantik yang bisa kamu gunakan :
1. Kurangi Kontak dengan Mereka
Cara paling gampang untuk menghadapi orang sinis adalah mengurangi kontak dengan mereka. Karena kecenderungan orang yang bawaannya jutek dan sinis, sekalipun kamu mencoba buat ramah, mereka akan merespons dengan wajah sinis mereka.
Jangan lupa juga, berhadapan dengan orang yang sinis ini juga dapat merusak kesehatan kita. Mereka yang berjiwa sinis ini lebih rentan mengalami depresi, stress, dan bahkan penyakit jantung.
Jadi, jangan sampai kamu menjadi korban dari bad mood nya orang lain, dan akhirnya kamu ikutan bad mood. Lama- lama, hal ini juga berimbas pada kesehatan psikismu.
Kuncinya adalah kamu mencoba membentengi diri. Coba lah dengan melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan orang tersebut, atau lakukan kontak seperlunya saja.
2. Hati- hati dalam Berkomunikasi
Orang yang berjiwa sinis ini biasanya juga sangat sensitif. Penting sekali untuk berhati- hati saat berkomunikasi dengan mereka. Hindari untuk berkomunikasi secara agresif dan mengguruinya.
Di sisi lain, orang yang sinis ini kadang berusaha mengintimidasi dan ‘mengajari’ orang lain tentang apa yang seharusnya mereka lakukan tentang pekerjaan, keseharian, dan kehidupan mereka. Pikiran- pikiran sinis ini akan terus mengusik ketenangan kita.
Jangan, jangan buru- buru untuk menerima semua komentar dari si sosok sinis ini. Trik komunikasi yang bisa diterapkan untuk orang seperti ini adalah cepat mendengar, lambat berbicara.
Artinya, jangan mendiamkan ocehannya karena ia akan menganggap bahwa komentarnya itu benar. Namun, kita juga harus berhati- hati untuk berbicara dengan mereka karena mereka adalah sosok yang sangat sensitif.
3. Jangan Pernah Berpura- pura Menerima Perlakuannya
Jangan takut menunjukkan kalau sikap sinisnya itu memang bukan hal yang menyenangkan. Memang sih lebih mudah menjauhinya dibandingkan menunjukkan kalau sikapnya tidak benar.
Namun kalau memang kamu baik hati dan menginginkan yang terbaik untuk dia, jangan ragu untuk menunjukkan padanya bahwa sikap sinis tersebut bukan lah hal yang baik.
4. Jangan Menjadikan Masalahnya sebagai Masalahmu
Pada dasarnya sih sikap empati adalah hal yang positif. Biasanya saat kita mendengar keluhan atau kesulitan seorang sahabat atau keluarga, kita akan merasa empati, kemudian berusaha ikut memikul beban tersebut bersama- sama.
Namun hal berbeda akan kamu alami saat berhubungan dengan orang yang berjiwa sinis. Sikap empati dengan orang sinis justru bisa membahayakanmu.
Jika kamu tahu orang itu memang berjiwa negatif, menunjukkan empati bukan lah solusi. Mereka biasanya akan menjadi orang yang ahli dalam merangkai kata- kata atau mengubah cerita demi mendapatkan empati.
Hati- hati jika pikiranmu malah dijejali dengan berbagai racun yang bisa mengubah masalahnya menjadi masalah baru buat kamu.
5. Alihkan Topik Pembicaraan
Kalau saat kamu berbicara dengannya dan percakapan itu kemudian menjurus ke hal- hal negatif, maka kamu harus berusaha mengalihkan topik pembicaraan tersebut.
Triknya, gunakan cara yang halus, seperti menghargai komentarnya, namun singkat saja, dan langsung alihkan topik pembicaraan sebelum ia merasa keasyikan karena mendapat respon darimu.
Orang berjiwa sinis ini biasanya adalah komentator ulung. Ia sering memberi pujian, hanya saja di akhir kalimat sering diselipi kata “tapi’.
Artinya, setelah ia menyampaikan sederet pujian tentang suatu hal, ia menyisipkan kalimat yang merubah hal positif menjadi negatif. Saat ini terjadi, segera alihkan pembicaraan.
6. Bicarakan Solusi, Jangan Masalah Melulu
Mengalihkan topik pembicaraan memang sangat efektif saat menghadapi orang jutek dan sinis. Namun, bukan berarti hal ini harus selalu dilakukan, terutama jika kamu sedang berniat untuk membantunya.
Di lain kesempatan, kamu bisa mencoba untuk membicarakan solusi terhadap masalah yang ia keluhkan. Untuk memberi solusi kepadanya, kamu perlu berhati- hati.
Hindari memberi komentar yang bisa memancing emosinya, seperti “Wah parah, kok bisa gitu sih?”. Sebaliknya, berikan komentar yang mengarah solusi, seperti “Mungkin, kamu harus mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan bos kamu.”
7. Menjauh
Kalau kamu sudah mencoba berbagai cara, namun ia tetap menjadi masalah untukmu, coba lah untuk meninggalkan orang seperti dia. Karena tidak ada gunanya terus berdekatan dengan tipe teman toxic alias toxic friend.
Terutama saat kamu sudah mencoba berkali- kali mengarahkannya ke arah pribadi yang lebih positif dan selalu gagal. Menjauh bisa jadi adalah solusi yang terbaik.
Jika orang tersebut adalah sahabat atau kerabat, kamu mungkin nggak bisa untuk menjauhinya secara total. Namun, kamu bisa coba mengurangi kontak dengannya agar sikap negatifnya tidak menular kepadamu. Fokuslah untuk meningkatkan kualitas dirimu saja.