Apa itu Bullying, Jenis, Penyebab dan Dampaknya : Stop dari Sekarang!
Bullying atau perundungan menjadi perilaku negatif yang sangat meresahkan. Dalam banyak kasus, perundungan menyebabkan seseorang merasa tertekan, rendah diri dan depresi.
Sayangnya, perilaku bullying ini kerap kita jumpai dari temuan di media sosial dan bisa terjadi pada siapa saja. Mulai dari anak- anak SD, remaja hingga para dewasa di tempat kerja.
Pengertian Bullying
Bullying atau perundungan merupakan perilaku agresif berulang yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang, yang ditujukan kepada orang lain sebagai korban dengan tujuan menyakiti atau mengganggu korban. Bullying bisa terjadi di sekolah, bullying di tempat kerja, atau bahkan di lingkungan perumahan. Tindakan ini biasanya mengincar korban yang dianggap paling lemah atau berbeda dari individu lainnya.
Menurut para ahli, bullying memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Terjadi berulang dalam jangka waktu tertentu.
- Dilakukan dengan sengaja oleh pelaku.
- Adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban.
- Korban merasa terancam, tertekan, dan tidak berdaya.
Perbedaan utama antara bullying dan kekerasan biasa adalah adanya ketidakseimbangan kekuatan dan terjadinya secara berulang dalam bullying. Kekerasan bisa terjadi satu kali, sedangkan bullying berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Jenis- Jenis Bullying
Berdasarkan bentuknya, bullying dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bullying Fisik
Perundungan fisik umumnya bisa mudah kita identifikasi. Perilaku ini meliputi memukul, mendorong, menampar, menendang, merusak barang korban. Jenis bullying ini bisa meninggalkan luka, memar, patah tulang, lebam, dan cedera fisik lain yang mengganggu kualitas kesehatan dan hidup korban.
2. Bullying Verbal
Jenis perundungan dalam format kekerasan verbal ini bisa berupa mengejek, meledek, mengancam, memfitnah, memaki hingga mengintimidasi. Melakukan catcalling, sarkasme, dan menyebarkan hoax atau berita palsu juga termasuk jenis bullying ini.
3. Bullying Relasional
Bullying relasional membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak berharga dalam lingkup sebuah hubungan. Tindakan ini misalnya mengucilkan, menyebarkan isu negatif, sengaja mengabaikan dan mendiamkan seseorang.
4. Cyberbullying
Cyberbullying marak terjadi di era teknologi seperti ini. Dengan dalih tidak berhadapan secara langsung, seseorang menjadi mudah untuk melemparkan makian dan cercaan secara online. Cyber bullying biasanya menggunakan media online seperti email, media sosial, dan chat room untuk melancarkan aksinya.
5. Bullying Seksual
Pelecehan seksual juga merupakan salah satu jenis tindak perundungan. Perilaku ini bisa berupa rayuan gombal, komentar tidak senonoh, hingga agresi fisik pelecehan seksual.
6. Bullying Emosional
Bentuk bullying terakhir adalah perundungan emosional. Pelaku umumnya melakukan serangan yang mengakibatkan korban merasa cemas, takut, dan stres melalui intimidasi, gaslighting, hinaan hingga ancaman.
Dengan memahami pengertian dan berbagai bentuk bullying, masyarakat bisa berupaya mencegah dan menangani kasus bullying dengan tepat. Pencegahan bullying membutuhkan usaha kolektif dari berbagai pihak agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Penyebab Bullying
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan bullying, di antaranya:
1. Faktor Keluarga Pelaku
- Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua
- Pola asuh otoriter atau memanjakan anak
- Tinggal dalam keluarga broken home
- Mengalami kekerasan dalam rumah tangga
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak dalam belajar bersosialisasi. Jika orang tua kurang memberikan kasih sayang, cenderung menuntut berlebihan atau bahkan melakukan kekerasan, anak bisa meniru perilaku tersebut dan melampiaskannya kepada orang lain.
2. Lingkungan Pertemanan
- Bergaul dengan teman-teman yang suka merundung
- Ingin diterima dalam kelompok teman
- Merasa perundungan memberi popularitas
Teman sebaya memiliki pengaruh besar bagi anak dan remaja. Jika bergaul dengan teman-teman yang senang mem-bully orang lain, maka ia cenderung mengikuti perilaku tersebut. Alasan lain melakukan bullying adalah demi diterima dalam kelompok teman atau agar dianggap populer.
3. Media Sosial dan Teknologi
- Anonimitas di dunia maya
- Mudah menyebarkan ujaran kebencian dan perilaku kasar
- Ketagihan game dan media sosial
Media sosial dan game online kadang menjadi sarana bagi pelaku untuk melakukan aksinya. Mereka merasa lebih berani karena identitas mereka tertutupi (anonim) di dunia maya. Selain itu, kecanduan media sosial dan game online bisa memicu perilaku agresif.
4. Faktor psikologis pelaku
- Rasa percaya diri yang rendah
- Stres dan frustasi
- Ingin balas dendam karena pernah jadi korban perundungan
Beberapa pelaku bullying sebenarnya mengalami masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, hingga gangguan kepribadian. Mereka melakukan perundungan untuk menutupi rasa tidak percaya diri, melampiaskan amarah, atau bahkan balas dendam karena pernah menjadi korban.
Mengenal Karakteristik Pelaku Bullying
Pelaku bullying umumnya memiliki ciri-ciri tertentu yang membuat mereka melakukan perundungan terhadap orang lain. Beberapa karakteristik umum pelaku bullying antara lain:
Ciri-ciri Pelaku Bullying :
- Rasa percaya diri yang berlebihan dan merasa superior
- Suka mendominasi dan mengontrol orang lain
- Impulsif dan mudah marah
- Kurang mampu berempati terhadap perasaan korban
- Memiliki kebutuhan kuat untuk dihargai dan diterima kelompok
- Sering kali memiliki latar belakang keluarga yang kurang harmonis
Alasan seseorang melakukan perundungan
Beberapa alasan yang mendorong seseorang menjadi pelaku perundungan antara lain:
- Ingin mendapatkan perhatian dan pengakuan dari teman sebaya
- Merasa bosan dan mencari stimulasi/kesenangan dengan cara mengganggu orang lain
- Pelampiasan rasa frustasi dan masalah pribadi
- Memperkuat rasa percaya diri dengan cara menekan orang lain
- Mengikuti perilaku teman-teman dekatnya
- Kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru
Dampak Perundungan untuk Pelaku dan Korban
Perilaku bullying tidak hanya berdampak buruk bagi korban, tetapi juga pelakunya sendiri.
Dampak Bullying untuk Pelaku
Beberapa dampak negatif yang untuk para pelaku perundungan antara lain:
- Berisiko terlibat tindak kriminalitas dan kenakalan remaja
- Prestasi akademik yang buruk
- Depresi dan kecemasan
- Masalah dalam hubungan sosial di masa dewasa
- Reputasi buruk di mata teman dan lingkungan sekitar
Oleh karena itu, perilaku bullying perlu dihentikan sedini mungkin agar pelaku dan korban sama-sama terhindar dari dampak negatifnya.
Dampak Bullying untuk Korban
Korban bullying dapat mengalami berbagai dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjang, seperti :
- Mudah cemas dan takut berangkat sekolah
- Menunjukkan penurunan prestasi akademik
- Mengalami gangguan tidur dan nafsu makan
- Mengalami luka memar atau lecet tanpa sebab jelas
- Stres, depresi, dan kecemasan
- Gangguan konsentrasi dan prestasi akademik yang menurun
- Perasaan rendah diri dan malu
- Trauma psikologis
- Keinginan untuk mengakhiri hidup
Dampak negatif ini dapat korban rasakan hingga dewasa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Penanganan Trauma Bullying
Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menangani trauma akibat bullying pada korban:
- Konseling psikologis untuk mengatasi masalah mental dan emosi
- Terapi perilaku kognitif untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif
- Pelatihan asertivitas untuk meningkatkan kepercayaan diri
- Pemberian dukungan sosial dari keluarga dan teman
- Mengajak korban melakukan aktivitas yang disukai untuk mengalihkan perhatian
Dukungan dan penanganan yang tepat dari berbagai pihak penting dilakukan agar korban dapat pulih dan terhindar dari dampak jangka panjang.
Kesimpulan
Bullying atau perundungan merupakan masalah sosial yang harus ditangani dengan serius. Kabar buruknya lagi, perundungan bisa terjadi dimana saja. Mulai dari lingkungan sekolah, lingkungan sosial, hingga lingkungan kerja.
Apapun penyebabnya, perundungan tentu bukan tindakan yang dibenarkan. Pasalnya, hal ini dapat merenggut rasa percaya diri seseorang, menimbulkan rasa frustasi hingga depresi. Namun dampak perundungan sendiri sebenarnya bukan hanya berlaku untuk korban dan pelaku.
Dengan memahami apa itu bullying dan dampak negatif yang timbul, penting bagi kita untuk memiliki sifat kesadaran anti bullying. Penting sekali untuk menjadi bagian dari lingkungan yang sehat, bukan terjebak menjadi toxic persson yang berkontribusi pada perundungan.