Type to search

Pengembangan Diri

Galak di Media Sosial, Rapuh di Kenyataan. Punya Teman seperti ini?

Galak di media sosial, rapuh di kenyataan

Kamu pasti familiar dong dengan aktivitas netizen usil yang tiba- tiba bikin komentar aneh di media sosial menyindir pejabat atau selebriti? Atau lebih parah langsung men- DM selebriti dan body shaming dengan enaknya?

Kenyataannya, tidak semua orang pintar dan bijak dalam menggunakan media sosial. Ada beberapa orang yang menggunakannya tanpa kehati- hatian. Ceroboh dan tidak memikirkan efek jangka panjang. Kira- kira apa sih yang membuat banyak netizen bersikap seperti itu?

Media Sosial Sering Menjadi Pelarian

Bagi banyak orang, media sosial bisa menjadi tempat pelarian. Ada beberapa orang yang di dunia nyata menarik diri dan cenderung pasif, namun bisa begitu frontal di dunia maya. Pada umumnya, mereka kesulitan untuk berkomunikasi secara real, dan memilih menggunakan media sosial sebagai pelarian.

Di media sosial, mereka tidak harus menjadi diri sendiri. Atau sebaliknya, mereka menjadi diri mereka sebenarnya, namun dengan identitas palsu. Karena di dunia nyatanya, mereka sulit menjadi diri sendiri karena satu dan lain hal.

Dengan identitas dan karakter sesuka hati, mereka bisa menjadi apa yang mereka mau dan bisa mengutarakan apa saja yang diinginkan.

Ini bisa berarti positif jika orang tersebut menggunakannya untuk tujuan positif. Misalnya saja masuk ke platform yang membantu eksplorasi karakter dan pengembangan bakat atau menggunakan dunia maya dengan cara yang cerdik.

Namun bila menggunakan identitas palsu demi keuntungan pribadi? Atau bahkan membuat konten dan komentar sampah yang melukai orang lain demi kepuasan sendiri? Tentu saja sangat disayangkan!

Menjadi siapapun kita di media sosial, jika tujuan awalnya sudah salah, tentu hasilnya tidak akan baik. Jika kamu tak menghentikan kebiasaan buruk itu, suatu saat pasti menerima akibatnya.

Baca Juga :  Viral Pemilik Apartemen Kaget, Apartemennya Kosong Tapi Selalu Berisik Tiap Malam. Ternyata Ini Yang Terjadi

Lupa Menggunakan Logika karena Bisa Seenaknya

Banyak netizen yang kehilangan logika dalam berkomentar di media sosial. Sebagian besar berpikir kalau medsos adalah tempat dimana mereka bisa bersikap seenaknya. Tidak ada ikatan aturan yang jelas dan seolah siapapun bisa semau gue.

Padahal, dibalik akun media sosial juga merupakan orang- orang pada umumnya. Mereka mempunyai tingkat sensitivitas yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Mereka juga orang- orang yang mempunyai keluarga tertentu, pasangan, pekerjaan, dan kehidupan masing- masing.

Saat mengomentari orang lain, cobalah untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain. Bagaimana jika kita dihina dan dikata- katai seperti kita mengata- ngatai orang tersebut? Tentu ada rasa kecewa dan sakit hati.

Maka dari itu, penting untuk tetap menggunakan logika kita sebelum berkomentar. Pastikan juga kita sudah mencari tahu fakta sebelum kita ikut arus terlalu jauh. Pasalnya, berita hoax yang menggiring opini semakin banyak. Baik itu tentang politik ataupun public figure.

Dengan tetap menjernihkan akal pikiran, kita akan menjadi pengguna medsos yang cerdas. Kita bukan termasuk bagian dari golongan toxic people yang pikirannya dipenuhi dengan hal- hal negatif.

Fokus pada Tujuan, Nggak Gampang Rapuh di Kenyataan

Media sosial juga mengakibatkan banyak orang lupa pada tujuan. Kadang kita sibuk scrolling dari atas ke bawah terus menerus padahal sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah. Ehhh.. setelah habis berjam- jam baru sadar dong sudah buang- buang waktu percuma.

Selain distraksi pada aktivitas harian, medsos juga membuat hati dan emosi kita terdistraksi. Pikiran kita jadi mudah rapuh karena hal- hal yang sebenarnya tidak begitu penting.

Kita gampang cemburu dengan kehidupan orang lain yang ditampilkan wah di medsos. Bukannya bersyukur dengan apa yang kita punya, justru cemburu membabi buta. Meski seringkali kenyataan tidak seperti apa yang terlihat di medsos.

Daripada hati dan pikiran kita kemana- mana, bagaimana jika menatanya dengan benar? Fokus pada apa yang sedang kita hadapi, menjadi real person di dunia nyata dan menggunakan media sosial dengan sebijak- bijaknya?

Jangan sampai berbuat bodoh dengan mengomentari hal- hal yang tidak ada urusannya langsung dengan kita. Apalagi sampai berbuat body shaming dan melanggar norma sopan santun.

Coba tanya ke diri sendiri, jika kita terciduk oleh pihak berwajib karena apa yang kita lakukan sudah siap? Apakah kita sudah berani mempertanggungjawabkan perbuatan kita?

Apakah kita siap jika orang- orang di sekitar kita tahu sikap baik yang kita tampilkan tidak selaras dengan perbuatan kita di medsos? Hukumannya mungkin sebentar, tapi malunya bertahan sampai tahunan.

Jadi, yuk mencoba lebih bijak di media sosial. Dunia nyata atau dunia maya, cobalah untuk bermanfaat untuk sesama 🙂

Baca Juga :  Viral 3 Gadis Tercebur Got sampai Hitam Pekat Ternyata Ada di Gubug Grobogan

Comments

comments

Tags:

You Might also Like

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap