Keluar dari Belenggu Toxic: 12 Cara Mengatasi Toxic Relationship
Konon katanya, sekali terjebak bersama pasangan toxic, sulit sekali untuk keluar dan mengatasi toxic relationship ini. Kaki kita rasanya seperti terikat, dada kita sesak tapi tidak bisa mengeluh, dan semua jalan di depan terasa sangat gelap.
Kenyataannya, keluar dari toxic relationship memang tidak mudah. Hal ini membutuhkan tekad yang kuat, konsistensi dalam bersikap dan dukungan fisik, mental dan pikiran. Itulah mengapa Halo Geet tertarik untuk menjadi perjuanganmu dalam mengatasi toxic relationship ini!
Apa itu Toxic Relationship?
Toxic relationship adalah suatu hubungan yang tidak sehat antara dua orang, di mana salah satu atau kedua belah pihak merasa tertekan, tidak dihargai, tidak merasa aman, dan seringkali merasa tidak bahagia dalam hubungan tersebut. Hubungan toxic ditandai dengan adanya perilaku manipulatif, kendali, kecemburuan, kritik yang berlebihan, serta adanya perlakuan kasar baik secara fisik maupun emosional.
Perbedaan Toxic Relationship dan Healthy Relationship
Setelah kamu mencoba bertahan sebisa yang kamu lakukan, ternyata ujung- ujungnya kamu merasa berjuang sendirian. Sebenarnya hubungan yang kamu jalani ini masih termasuk sehat atau sudah termasuk toxic sih? Kamu bisa mengamatinya dari perbedaan keduanya.
Berikut adalah ciri-ciri toxic relationship:
- Salah satu pihak merasa terjebak dan sulit keluar dari hubungan
- Merasa takut mengecewakan atau memancing kemarahan pasangan
- Sering merasa malu atau bersalah karena pasangan
- Pasangan melakukan kritik yang merendahkan dan menyakitkan
- Merasa tidak dihargai dan dihormati dalam hubungan
- Pasangan melakukan intimidasi, gaslighting dan kontrol yang berlebihan
- Pasangan menuduh berselingkuh tanpa bukti yang jelas
- Adanya kekerasan fisik maupun emosional
Sementara itu, ciri-ciri healthy relationship adalah:
- Saling menghargai satu sama lain
- Saling mendukung impian dan tujuan masing-masing
- Merasa nyaman dan aman bersama pasangan
- Memiliki komunikasi yang baik dan terbuka
- Menghargai privasi dan kebebasan masing-masing
- Menyelesaikan konflik dengan baik tanpa kekerasan
- Saling mempercayai satu sama lain
- Tumbuh dan berkembang bersama dalam hubungan
Dengan demikian, perbedaan utama antara toxic relationship dan healthy relationship terletak pada rasa aman, dihargai, dan dihormati dalam menjalin hubungan. Hubungan beracun cenderung membuat kita merasa tertekan dan tidak bahagia. Sementara itu, healthy relationship membuat kita merasa nyaman dan hubungan menjadi sarana untuk saling mendukung mencapai cita-cita.
12 Cara Mengatasi Toxic Relationship
Hindari untuk berlarut- larut tenggelam dalam hubungan yang tidak sehat. Berikut adalah deretan tips yang dapat kamu terapkan untuk mengatasi toxic relationship :
1. Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci dalam setiap hubungan. Berbicaralah secara langsung dan jelaskan perasaan Anda tanpa menyalahkan pasangan. Dengarkan sudut pandang pasangan juga, dan temukan solusi bersama.
2. Mengidentifikasi masalah
Kenali masalah utama dalam hubungan Anda, apakah itu ketidakpercayaan, pertengkaran, atau hal lain. Setelah mengidentifikasi masalah, bicarakan bersama pasangan dalam suasana tenang tenang cara mengatasinya.
3. Menetapkan Batasan
Tetapkan bare minimum atau batasan minimal yang sehat untuk diri sendiri dan pasangan. Misalnya, jangan mentolerir kekerasan verbal/fisik atau perilaku tidak menghargai. Dengan menerapkan batasan, kamu dapat bersikap tegas untuk melindungi diri sendiri dari sikap dan tindakan pasangan.
4. Berikan Waktu untuk Diri Sendiri
Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, menenangkan pikiran, dan menjalani hobi. Kamu bahkan juga bisa meluangkan waktu untuk melakukan self talk yang menenangkan hatimu. Tindakan ini bisa membantu mengurangi stres dalam hubungan.
5. Mencari Dukungan Teman & Keluarga
Ceritakan masalah Anda kepada orang yang terpercaya agar mendapat dukungan. Saran dari luar bisa membantu melihat masalah dari sudut pandang baru.
6. Memaafkan Kesalahan
Untuk memperbaiki hubungan, belajarlah untuk saling memaafkan kesalahan masa lalu. Fokus pada menciptakan masa depan yang lebih baik. Dan perlu dicatat juga, masing- masing pihak bukan hanya saling meminta maaf, tapi juga memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya kembali.
7. Melakukan Konseling
Konseling bagi individu maupun pasangan bisa sangat membantu meningkatkan komunikasi dan mengatasi masalah. Kuncinya adalah dua individu yang ingin berjuang untuk hubungan yang lebih baik dan saling menyayangi di masa depan.
8. Menjaga Kesehatan Mental
Stres dalam hubungan toxic bisa mempengaruhi kesehatan mental. Jangan biarkan berlarut- larut. Lakukan beberapa aktivitas untuk menjaga kesehatan mental mu seperti olahraga, meditasi, terapi, dan istirahat cukup bisa membantu.
9. Melakukan Introspeksi Diri
Tanyakan pada diri sendiri apakah kamu juga tanpa sadar berkontribusi pada hubungan toxic ini. Seringkali, ini bukan hanya tentang satu orang. Apapun itu, kedua belah pihak perlu sama- sama berupaya memperbaiki diri.
10. Menjalani Hobi dan Minat
Miliki aktivitas dan lingkaran sosial di luar hubungan utama. Ini penting untuk keseimbangan dan mempertahankan jati diri.
11. Mempertimbangkan untuk Berpisah
Selalu ada batasan untuk semua hal, termasuk bertahan dalam sebuah hubungan. Jika sudah mencoba berbagai cara tapi hubungan tetap toxic, pertimbangkan untuk berpisah demi kesehatan mental masing-masing.
12. Move On Setelah Berpisah
Putus dari hubungan toxic bisa sangat menyakitkan. Tidak jarang, godaan untuk kembali sangat besar dan menghantui setiap saat. Untuk itu, penting sekali bersikap tegas demi kebaikan diri sendiri.
Percayalah bahwa ada harapan untuk menemukan hubungan sehat di masa depan. Yang perlu kamu lakukan saat ini adalah fokus pada diri sendiri dan perlahan bangkit kembali.
Tips untuk Keluar dari Toxic Relationship dengan Baik
Keluar dari hubungan toxic bukanlah hal yang mudah dilakukan. Kamu mungkin merasa takut, ragu, dan bersalah untuk mengakhiri hubungan tersebut. Namun, bila hubungan ini sudah sangat merusak mental dan tidak sehat, lebih baik segera keluar.
Berikut beberapa tips untuk keluar dari toxic relationship dengan cara terbaik:
1. Persiapan Mental & Finansial
Sebelum memutuskan untuk keluar, pastikan Anda sudah siap secara mental dan finansial. Pikirkan semua pro dan kontra yang akan terjadi, serta rencanakan langkah selanjutnya jika sudah berpisah. Pastikan kamu juga memiliki tabungan dan sumber finansial sendiri agar bisa mandiri, terutama jika kamu mengalami ketergantungan finansial dengan pasangan.
2. Komunikasi Terbuka & Jujur
Saat ingin mengakhiri hubungan, sampaikan dengan terbuka dan jujur alasan mengapa kamu ingin berpisah. Jelaskan secara rinci tindakan pasangan yang membuat kamu berada dalam situasi sulit. Usahakan tetap tenang saat menyampaikannya.
3. Pertimbangkan Waktu & Tempat
Pilihlah waktu dan tempat yang tepat saat ingin mengkomunikasikan keinginan berpisah. Misalnya saja, saat pasangan dalam kondisi tenang dan mau mendengarkan. Hindari tempat umum agar privasi terjaga.
4. Jangan Salahkan Diri Sendiri
Jangan menyalahkan diri sendiri atas ketidakberhasilan hubungan. Ingatlah bahwa menjalani hubungan sehat adalah tanggung jawab bersama. Jika pasangan tak mau berubah, kamu berhak memilih pergi.
5. Dukungan Keluarga & Teman
Mintalah dukungan keluarga dan teman saat memutuskan keluar dari hubungan toxic. Mereka dapat membantu menguatkan kamu saat merasa terpuruk. Jangan ragu untuk meminta bantuan bila diperlukan.
Dengan persiapan matang dan dukungan orang terdekat, kamu bisa lebih mantap melangkah keluar dari hubungan toxic menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Kesimpulan
Mengatasi hubungan toxic atau melangkah keluar selamanya memang bukan perkara mudah. Di dalam hubungan yang sangat menguras energi itu, seringkali salah satu pihak dibayangi dengan rasa takut, rasa bersalah dan kekhawatiran untuk melangkah kedepan.
Meski begitu, penting sekali untuk mempertimbangkan kesehatan mental dan kewarasan diri sendiri. Beberapa upaya di atas dapat kamu lakukan untuk membantumu keluar dari hubungan toxic dan memulai hidup baru. Tidak mudah, tapi kamu bisa dan berhak mendapatkan kebahagiaan baru.